Senin, 24 September 2012

the concept of happiness

Bahagia itu banyak versinya, ada orang yang bisa bahagia ketika ia mendapat sesuatu yang diinginkannya, ketika ia sudah selesai menyelesaikan tugas yang ia harus selesaikan, ketika ia mendapatkan beasiswa, ketika ia mendapat kabar yang bahagia dari orang yang ia sayang, dan ada juga orang yang bahagia ketika ia punya banyak orang. Tapi bahagia juga gak harus selalu didasari dengan apa yang kita inginkan. Di dalam sebuah kekecewaan terpendam sebuah kebahagian, bahkan dalam sebuah kekurangan sekali pun kamu masih bisa bahagia. Untuk bahagia, terkadang kamu harus mengorbankan sesuatu, tapi setelah nya kamu pasti mendapat kebahagian yang lebih besar dari pada sesuatu yang telah kamu korbankan.

Terkadang ada aja orang yang bergantung sama orang lain, dia merasa dia cuma bisa bahagia kalo dengan seseorang. Itu pilihan, sebenarnya kamu juga bisa gak memilih bahagia dengan orang itu, kamu masih bisa memilih kebahagian yang lain, because there are more than one million happiness in the world.  

Kebahagian yang selalu saya dapatkan cukup sederhana. Ketika membuat orang tersenyum. Ketika saya punya teman yang bersedih hati, saya mengiburnya, dengan cara apapun, dengan mengorbankan apapun, meskipun saya harus malu, dan dengan harus menanggung resiko apapun, tapi semua itu terbalas ketika teman yang tadinya bersedih hati itu berubah ceria karena kita.

Ketika kamu bekerja keras untuk membuat orang tua tersenyum. Ketika kamu harus sekolah dari pagi sampai sore, pulang ke rumah kamu menyelesaikan tugas-tugas, dan kamu tidur larut malam ketika kamu harus belajar untuk menghadapi ulangan. Kegiatan itu terus kamu lakukan berkali-kali sampai akhir nya datanglah masa nya mid semester. Minggu-minggu dimana kamu harus bekerja keras untuk belajar setiap malamnya. Kita harus berkorban penuh untuk itu, tapi bagaimana kalau kita sudah liat hasil akhirnya?  Usaha dan kerja keras kamu terbayar dengan nilai raport kamu yang sangat bagus karena perjuangan kamu. Dan orang tua pun bangga terhadap kamu. Mereka membanggakan kamu didepan orang banyak, mereka membelikan apa yang kamu inginkan. Mereka menuruti semua keinginanmu. Itulah  bahagia, butuh perjuangan. Tapi ternyata, hasil dari kebahagian itu luar biasa berbanding jauh dengan pengorbanannya.

Kalo dilihat dari segi pengorbanan, kebahagian itu memang sulit didapatkan. Kita harus menggapai langit terlebih dahulu, dan setelah kamu kembali ke bumi, barulah ada kebahagian. Mencari kebahagian dan membawa nya pulang.

Ada orang yang selalu mendapatkan apa yang ia inginkan, tapi dia tidak pernah puas dengan apa yang telah ia dapatkan, dan ia selalu saja menggerutu. Mengapa begitu? Karena tidak tidak pernah bersyukur. Inti dari kebahagian itu bukan hanya mendapatkan apa yang kita inginkan, tapi “mensyukuri nikmat dan menikmati syukur”.

 “Setinggi-tingginya kamu meloncat, gravitasi akan selalu menang”. Setinggi-tingginya kamu menggapai langit, kamu pasti akan kembali ke tanah, entah dengan membawa kebahagian atau pun tidak, entah berhasil atau tidak. Jika kamu gak berhasil, cobalah buat bersyukur, karena dibalik kesyukuran itu, pasti ada kebahagian. Apalagi kalo kamu berhasil, bersyukurlah maka kamu mungkin akan mendapatkan kebahagian yang lebih.
“kebahagian tidak ada tanggal kadaluarsanya, tapi tanggal produsi nya harus ditetapkan sendiri, lalu distribusikanlah.”
Happiness is by the way we get it, and there is happiness in everyway.